Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan tisu basah semakin populer, terutama seiring dengan semakin banyaknya pilihan tisu sekali pakai dan tisu basah. Produk-produk ini dipasarkan sebagai solusi praktis untuk kebersihan pribadi, pembersihan, dan bahkan perawatan bayi. Namun, muncul pertanyaan mendesak: bisakah Anda membilas tisu basah atau tisu sekali pakai? Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan.
Pertama, penting untuk memahami perbedaan antara tisu toilet tradisional dan tisu basah. Tisu toilet dirancang agar cepat hancur di dalam air, sehingga aman untuk sistem perpipaan. Sebaliknya, banyak tisu basah, bahkan yang berlabel “dapat disiram”, tidak mudah rusak. Hal ini dapat menyebabkan masalah pipa yang signifikan, termasuk penyumbatan dan cadangan pada sistem saluran pembuangan.
Istilah “flushable” bisa menyesatkan. Meskipun produsen mungkin mengklaim bahwa tisu mereka aman untuk disiram, penelitian menunjukkan bahwa banyak dari produk tersebut tidak memenuhi standar kehancuran yang sama seperti tisu toilet. Federasi Lingkungan Air (WEF) telah melakukan penelitian yang menunjukkan hal itutisu basah dapat memakan waktu lebih lama untuk terurai, seringkali menyebabkan penyumbatan pada pipa dan fasilitas pengolahan. Hal ini khususnya mengkhawatirkan pada sistem perpipaan lama, yang mungkin tidak dilengkapi untuk menangani tekanan tambahan yang disebabkan oleh bahan yang tidak dapat terurai secara hayati.
Selain itu, dampak lingkungan dari penggunaan tisu basah sangat signifikan. Ketika tisu basah dibuang, sering kali tisu tersebut berakhir di instalasi pengolahan air limbah, sehingga dapat menimbulkan tantangan operasional. Tisu ini dapat menumpuk dan menciptakan “fatbergs”, yaitu kumpulan besar lemak, lemak, dan bahan-bahan yang tidak dapat terurai secara hayati yang dapat menyumbat sistem saluran pembuangan. Penghapusan penyumbatan ini memakan biaya dan padat karya, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan biaya bagi pemerintah kota dan pembayar pajak.
Lantas, apa yang harus dilakukan konsumen? Praktik terbaiknya adalah menghindari membilas jenis lap apa pun, bahkan yang berlabel dapat dibilas. Sebaliknya, buanglah ke tempat sampah. Perubahan sederhana ini dapat membantu mencegah masalah perpipaan dan mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan pembuangan yang tidak tepat. Banyak kota besar dan kecil kini meluncurkan kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya penggunaan tisu basah dan mendorong metode pembuangan yang bertanggung jawab.
Bagi mereka yang mengandalkantisuuntuk kebersihan atau pembersihan pribadi, pertimbangkan alternatif lain. Tisu biodegradable tersedia di pasaran dan lebih mudah terurai di tempat pembuangan sampah. Selain itu, kain yang dapat digunakan kembali dapat menjadi pilihan berkelanjutan untuk pembersihan dan perawatan pribadi, mengurangi limbah, dan kebutuhan akan produk sekali pakai.
Kesimpulannya, meskipun kenyamanan penggunaan tisu tidak dapat disangkal, penting untuk memahami implikasi dari membilasnya. Jawaban atas pertanyaan, “Bisakah Anda membilas tisu basah atau tisu sekali pakai?” adalah jawaban tidak. Untuk melindungi pipa ledeng, lingkungan, dan infrastruktur umum Anda, selalu buang tisu ke tempat sampah. Dengan melakukan perubahan kecil ini, Anda dapat berkontribusi terhadap bumi yang lebih sehat dan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien. Ingat, jika ragu, buanglah!
Waktu posting: 28 November 2024